Pemprov DKI Jakarta Tutup 7 Toko Obat Palsu dan Kedaluwarsa


Hasil gambar untuk obat
Sumbe gambar: eljohnmedica.asia 


INDO Ekspres, Jakarta -- Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Badan Pengawas Obat dan Makanan, serta Badan Reserse Kriminal Polri menemukan tujuh toko obat yang menjual obat ilegal dalam penertiban toko obat di Pasar Pramuka, kemarin. Toko obat tersebut langsung disegel.

"Ada delapan toko, tetapi yang ketemu tujuh, yang satu sudah tutup. Di sana ada obat ilegal, ada obat yang memang tidak benar, obat palsu, obat yang kedaluwarsa, macam-macam," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (8/9).

Dinas Kesehatan, kata Koesmedi, mengingatkan kepada pedagang obat untuk tidak lagi menjual obat-obatan ilegal jika tak ingin berhadapan dengan hukum.

Koesmedi juga mengimbau kepada rumah sakit dan klinik dokter untuk melakukan pengadaan obat sesuai aturan, dan memasok obat dari Pedagang Besar Farmasi yang sudah terdata.

Adapun Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan bakal langsung menutup toko obat yang menjual obat palsu dan obat yang telah kedaluwarsa.

Ahok, sapaan Basuki, menyebut sudah menginstruksikan perintah tersebut ke Direktorat Perusahaan Daerah Pasar Jaya selaku pengelola pasar di DKI Jakarta.

"Kalau di daerah pasar, kami akan langsung tutup tokonya. Enggak boleh buka toko obat lagi yang sama. Kami akan tutup toko kamu, dan toko itu tidak boleh buka toko obat lagi," kata Ahok.

Hal itu bertujuan untuk menghindari pedagang menggunakan nama berbeda.
Data peredaran obat palsu dan kedaluwarsa, kata Koesmedi, sudah diselidiki sejak 2010. Saat ini data tengah disesuaikan dengan yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta, BPOM, dan Bareskrim.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mengaku sudah memiliki data penjual obat-obatan ilegal di Jakarta. Dinas Kesehatan menyebut obat ilegal itu memiliki beragam efek samping, dan dosis yang tidak sesuai.

Jika dikonsumsi, kata Koesmedi, obat itu dapat menimbulkan overdosis dan berpengaruh terhadap daya tahan tubuh.(cnni)